REVIU PELINGKUPAN: PEMETAAN STRATEGI PENGADAAN, JENIS, DAN PENGOLAHAN SERANGGA KONSUMSI

Katharina Ardanareswari, Hana Linda Yunita, Bernadeta Soedarini

Abstract


Dalam kurun waktu antara tahun 2012 hingga 2050, kebutuhan pangan sumber protein hewani diperkirakan akan meningkat sebesar 70%-80% seiring meningkatnya populasi dunia. Tantangan utama yang kemudian akan dihadapi adalah bagaimana menghasilkan lebih banyak makanan tanpa menggunakan lebih banyak lahan dan sekaligus mampu menurunkan emisi CO2. Food and Agricultural Organization (FAO) menunjukkan perlunya memanfaatkan sumber protein alternatif seperti serangga. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan strategi pengadaan, jenis, dan pengolahan serangga konsumsi di dunia. Scoping review dilakukan dengan menggunakan metode Prisma Extension for Scoping Reviews (PRISMA-ScR) dengan tahapan mengidentifikasi dan merumuskan masalah dilanjutkan dengan mengumpulkan dan menyeleksi jurnal untuk selanjutnya dilakukan analisa hingga diperoleh kesimpulan dan saran untuk penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima basis data yang digunakan, ditemukan 125 artikel. Setelah disaring berdasarkan duplikasi, kriteria inklusi, dan kecocokan dengan ruang lingkup reviu, didapatkan 53 artikel penelitian. Teknologi budidaya serangga konsumsi telah berkembang terutama di Thailand yang merupakan penghasil jangkrik terbesar dunia, tetapi di sebagian besar belahan dunia, serangga konsumsi masih ditangkap dari alam liar. Masyarakat di Benua Asia dan Afrika mengkonsumsi serangga yang terlihat bentuk aslinya dengan proses seperti digoreng, direbus, dan dikukus. Sedangkan masyarakat Barat cenderung mengkonsumsi serangga yang bentuk aslinya sudah tersamarkan dalam bentuk olahan seperti tepung, biskuit, dan pasta.

Kata Kunci: serangga konsumsi, pengolahan, pemetaan, strategi pengadaan

 

Abstract

In the period of  2012-2050, the demand for food from animal protein sources is expected to increase by 70%-80%. The main challenge is how to produce more food with less resources and less CO2 emissions. The Food and Agricultural Organization (FAO) points out the need to utilize alternative protein sources such as insects. Therefore, the aim of this research is to map procurement strategies, types and processing of edible insect around the world. The scoping review was carried out using the Prisma Extension for Scoping Reviews (PRISMA-ScR) method with the stages of identifying and formulating the problem followed by collecting and selecting journals for analysis until conclusions and suggestions for further research were obtained. From 5 databases, 125 articles were found and 53 articles remains after filtered with exclusion criteria. Technology for cultivating edible insects has developed, especially in Thailand as the world's largest cricket producer, but in most parts of the world, edible insects are still caught from the wild. People on the continents of Asia and Africa tend to consume whole insects that show their original form, either being fried, boiled, or steamed. Meanwhile, Western people tend to consume insects of which original form has been disguised during processing, such as flour, biscuits and pasta.

Keywords: edible insect, processing, mapping, procurement strategy


 


Save to Mendeley


Keywords


serangga konsumsi, pengolahan, pemetaan, strategi pengadaan edible insect, processing, mapping, procurement strategy

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/jtpg.v23i1.5448