Studi Klinik Efek Ramuan Jamu untuk Insomnia terhadap Fungsi Ginjal Pasien Klinik Hortus Medicus
Abstract
Ginjal adalah organ yang sering terganggu karena pemberian obat-obatan. Efek samping obat
tradisional terhadap
ginjal masih sangat sedikit diketahui bukti ilmiahnya. Salah satu obat tradisional yang sering
digunakan adalah sebagai sedatif. Sebuah penelitian diadakan di Balai Besar Litbang Tanaman Obat
dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) tahun 2013 untuk mengetahui perubahan terhadap fungsi ginjal
pasien-pasien yang mendapatkan terapi ramuan jamu insomnia. Metode penelitian berupa observasi
terhadap 30 pasien insomnia yang datang dan berobat di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus.
Pasien insomnia yang mendapat terapi ramuan jamu selama 14 hari diobservasi fungsi ginjalnya.
Evaluasi dilakukan pada nilai laboratoris yang merepresentasikan fungsi ginjal (ureum dan
kreatinin) pada hari ke-0 dan hari ke-14. Perbandingan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah terapi
menggambarkan bahwa terdapat penurunan kadar ureum yang signifikan (p<0,05) dan perbedaan yang
tidak bermakna pada kadar kreatinin subjek penelitian (p>0,05). Semua subyek memiliki nilai ureum
dan kreatinin yang normal secara laboratoris. Pemberian ramuan jamu untuk insomnia tidak
mengganggu fungsi ginjal.
tradisional terhadap
ginjal masih sangat sedikit diketahui bukti ilmiahnya. Salah satu obat tradisional yang sering
digunakan adalah sebagai sedatif. Sebuah penelitian diadakan di Balai Besar Litbang Tanaman Obat
dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) tahun 2013 untuk mengetahui perubahan terhadap fungsi ginjal
pasien-pasien yang mendapatkan terapi ramuan jamu insomnia. Metode penelitian berupa observasi
terhadap 30 pasien insomnia yang datang dan berobat di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus.
Pasien insomnia yang mendapat terapi ramuan jamu selama 14 hari diobservasi fungsi ginjalnya.
Evaluasi dilakukan pada nilai laboratoris yang merepresentasikan fungsi ginjal (ureum dan
kreatinin) pada hari ke-0 dan hari ke-14. Perbandingan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah terapi
menggambarkan bahwa terdapat penurunan kadar ureum yang signifikan (p<0,05) dan perbedaan yang
tidak bermakna pada kadar kreatinin subjek penelitian (p>0,05). Semua subyek memiliki nilai ureum
dan kreatinin yang normal secara laboratoris. Pemberian ramuan jamu untuk insomnia tidak
mengganggu fungsi ginjal.
Save to Mendeley
Full Text:
PDF 46-49DOI: https://doi.org/10.33508/jfst.v2i1.811