Efek Hipoglikemik dan Uji Hipersensitivitas Sediaan Transdermal Ekstrak Angsana (Pterocarpus indicus Willd.)
Abstract
Daun Angsana memiliki khasiat sebagai antidiabetes, akan tetapi pemberian melalui rute per oral akan menyebabkan epikatekin sebagai senyawa aktif mengalami hidrolisis dalam suasana asam di lambung. Sebagai rute alternatif adalah pemberian secara transdermal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hipoglikemik dan uji hipersensitivitas sediaan transdermal ekstrak etanol daun Angsana. Komposisi patch transdermal yang digunakan adalah HPMC, gliserol, asam oleat dan ekstrak daun Angsana masing-masing dengan dosis 19,89 mg/cm2 dan 39,78 mg/cm2. Hewan yang digunakan pada uji efek hipoglikemik adalah tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan monohidrat 150 mg/kgBB secara intramuscular (i.m.). Tikus diukur kadar glukosa darahnya setelah 6 jam pemberian patch transdermal pada hari ke-2 sampai dengan hari ke-7. Sedangkan hewan coba untuk uji hipersensitivitas adalah marmut jantan. Sensitisasi marmut dilakukan dengan cara perlukaan dan pemberian suspensi Staphylococcus aureus kemudian dibiarkan kembali selama 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun Pterocarpus indicus Willd. dalam dosis 35,36 mg/cm2 dan 70,72 mg/cm2 secara transdermal dengan enhancer asam oleat, dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang dibuat hiperglikemik. Aplikasi sediaan patch transdermal daun Angsana dosis 2,88 mg/cm2 dan 5,77 mg/cm2 tidak menyebabkan hipersensitivitas terhadap kulit marmut yang telah disensitisasi dalam perlakuan selama 14 hari.
Kata kunci: hipoglikemik, hipersensitivitas, Pterocarpus indicus Will., transdermal.
Kata kunci: hipoglikemik, hipersensitivitas, Pterocarpus indicus Will., transdermal.
Save to Mendeley
Full Text:
PDF 15-19DOI: https://doi.org/10.33508/jfst.v2i2.717