PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI SEKOLAH INKLUSI: DITINJAU DARI PERSPEKTIF IBU
Abstract
Autisme masa kanak mencakup tiga hal, yaitu gangguan dalam interaksi sosial yang bersifat timbal balik, gangguan dalam komunikasi, dan adanya pola perilaku yang dipertahankan dan diulang. Oleh karena itu, anak-anak penyandang autisme membutuhkan layanan pendidikan yang dapat mengakomodasi kebutuhan khusus mereka. Salah satu bentuk layanan yang tersedia adalah sekolah inklusi. Di sekolah inklusi, anak autis dapat belajar mandiri serta mengembangkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan mengembangkan kemampuan interaksi sosial, yaitu berkomunikasi baik secara verbal dan non-verbal dengan teman seusia. Studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan interaksi sosial anak autis yang menjadi siswa sekolah inklusi, ditinjau dari perspektif ibu. Simpulan penelitian adalah bahwa subjek mengalami perkembangan interaksi sosial yang signifikan setelah menjadi siswa di sekolah inklusi, yaitu pada perkembangan komunikasi, interaksi, dan perilaku sosial. Teridentifikasi pula faktor internal dan faktor eksternal yang mendukung dan yang menghambat perkembangan interaksi sosial subjek.
Save to Mendeley
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/exp.v1i1.48