Otomatisasi sistem irigasi dan pemberian kadar nutrisi berdasarkan nilai Total Dissolve Solid (TDS) pada hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)

Maria Angela Kartika Parikesit, Yuliati S., Peter Rhatodirdjo Angka, Albert Gunadi, Andrew Joewono, Rasional Sitepu

Abstract


Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah melainkan air bernutrisi. Prinsip budidaya tanaman ini adalah memberikan atau menyediakan nutrisi yang dibutuhkan berbentuk larutan air bernutrisi dengan cara disiramkan, diteteskan, dialirkan atau disemprotkan. Dari beberapa macam metode pemberian larutan air bernutrisi bercocok taman secara hidroponik dapat dibedakan menjadi beberapa macam sistem, salah satunya adalah sistem Nutrient Film Technique (NFT). Cara bercocok tanam hidroponik sistem NFT menggunakan metode pengaliran air bernutrisi. Kelebihan dari sistem NFT adalah asupan oksigen yang mencukupi. Sistem ini juga memiliki kekurangan yaitu ketergantungannya dengan pompa air karena harus terus menyala selama proses pertumbuhan. Supply nutrisi tumbuhan begitu mengandalkan kinerja dari pompa[5]. Berdasarkan hasil visitasi yang telah dilakukan pengendalian kadar nutrisi yang terlarut pada air saat ini masih dilakukan secara manual. Sehingga pemilik harus secara rutin memonitoring dan menyesuaikan kadar nutrisinya agar tidak terlalu berlebih atau kekurangan. Berpijak dari hal tersebut maka dengan memanfaatkan kemajuan teknologi elektronika dibuatlah automasi sistem irigasi serta pengendalian kadar nutrisi berdasarkan nilai TDS. Tempat penampungan air dilengkapi dengan pelampung untuk mendeteksi kondisi penuh atau kosong dan sebuah sensor TDS untuk mendeteksi kadar nutrisi yang terlarut didalam air, jika kadar nutrisinya dinilai kurang dari batas minimum maka sistem akan menambahkan nutrisi. Sebaliknya, jika kadar nutrisinya berlebihan maka akan ditambahkan air. Selama proses penambahan nutrisi dan air, sistem juga akan menyalakan buzzer untuk memberi tahu pemilik tumbuhan hidroponik. Sistem akan dikendalikan dengan sebuah mikrokontroler. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sistem dapat bekerja secara otomatis dalam penambahan nutrisi dan air dengan mikrokontroler sebagai pengendalinya untuk memproses input data dari sensor yang ada. Sistem dapat mengatur periode kerja pompa dengan perbandingan waktu pompa bekerja dan mati adalah 1:1.82 sehingga dapat menekan nilai konsumsi daya total sebesar 37.77 kwh per bulan dengan penghematan sebesar Rp. 55.419/ bulan dan menyeimbangkan kadar nutrisi yang terlarut pada air media tanam hidroponik NFT dengan rata- rata persen error 1.545%.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/wt.v17i2.1964



Creative Commons License
Widya Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License