Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Komposit Alternatif
Abstract
Sabut kelapa adalah bagian penting dari buah kelapa dengan porsi 35% dari seluruh berat buah kelapa.
Serat sabut kelapa memiliki kandungan selulose cukup tinggi sehingga serat tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pulp, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bahan kertas komposit yang terdiri dari campuran pulp serat sabut kelapa dan pulp pembentuk HVS. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu hidrolisis dan konsentrasi NaOH terhadap kadar alfa seluluse, dan mempelajari karakteristik kertas komposit.
Pertama, pulp yang dibuat dari serat sabut kelapa dengan variasi waktu hidrolisis dan kosnentrasi NaOH. Selanjutnya pulp dari serat sabut kelapa yang memiliki tingkat alfa selulose tertinggi dicampur dengan pulp dari limbah kertas digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas komposit. Kemudian kertas komposit yang terbentuk diuji karakteristiknya meliputi: kuat tarik, kemampuan menyerap tinta, kemampuan ditulisi, dan keawetan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pulp dengan kualitas yang diinginkan yaitu pulp dengan kandungan alfa selulose 94,24% dicapai dengan kondisi operasi: waktu hidrolisis 4 jam dan konsentrasi NaOH 6%. Selain itu, kertas dengan kualitas yang relatif baik dicapai dengan komposisi campuran pulp serat sabut kelapa:pulp dari limbah kertas HVS = 20:80. Kertas tersebut memiliki kuat tarik = 65,28x106N/m2 dan kertas tersebut bisa ditulisi.
Serat sabut kelapa memiliki kandungan selulose cukup tinggi sehingga serat tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pulp, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bahan kertas komposit yang terdiri dari campuran pulp serat sabut kelapa dan pulp pembentuk HVS. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu hidrolisis dan konsentrasi NaOH terhadap kadar alfa seluluse, dan mempelajari karakteristik kertas komposit.
Pertama, pulp yang dibuat dari serat sabut kelapa dengan variasi waktu hidrolisis dan kosnentrasi NaOH. Selanjutnya pulp dari serat sabut kelapa yang memiliki tingkat alfa selulose tertinggi dicampur dengan pulp dari limbah kertas digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas komposit. Kemudian kertas komposit yang terbentuk diuji karakteristiknya meliputi: kuat tarik, kemampuan menyerap tinta, kemampuan ditulisi, dan keawetan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pulp dengan kualitas yang diinginkan yaitu pulp dengan kandungan alfa selulose 94,24% dicapai dengan kondisi operasi: waktu hidrolisis 4 jam dan konsentrasi NaOH 6%. Selain itu, kertas dengan kualitas yang relatif baik dicapai dengan komposisi campuran pulp serat sabut kelapa:pulp dari limbah kertas HVS = 20:80. Kertas tersebut memiliki kuat tarik = 65,28x106N/m2 dan kertas tersebut bisa ditulisi.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/wt.v9i1.1293
Widya Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License