Pengaruh Suhu Pemasakan dan Laju Penambahan Air Terhadap Distribusi Waktu Tinggal Permen Jelly Dalam Single Screw Extruder
Abstract
Dari berbagai jenis permen yang beredar di pasaran saat ini terdapat produk jenis permen yang khas dan menarik, yaitu jenis permen jelly. Permen jelly mempunyai tekstur yang unik yaitu kenyal dan bisa dibentuk menjadi berbagai model yang disukai oleh konsumen. Proses pembuatan permen jelly yang banyak diterapkan selama ini adalah proses batch. Namun, proses batch ini mempunyai banyak kelemahan sehingga digunakan proses yang lebih efisien yaitu proses kontinyu
dengan cara ekstrusi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu dan penambahan air terhadap distribusi waktu tinggal permen jelly dalam single screw extruder serta menghitung waktu tinggal rata-rata permen jelly di dalam ekstruder. Pada penelitian digunakan tracer untuk mengukur distribusi waktu tinggal permen jelly dalam
ekstruder yang berkaitan dengan tingkat pencampuran dan kualitas produk. Penelitian dilakukan dengan variasi laju alir air dan variasi set suhu pemasakan. Variasi laju alir air
yang digunakan adalah 1,38; 1,57; 2,22; dan 3,32 ml/s. Variasi set suhu pemasakan yang digunakan yaitu
50;80;80;50oC (set A), 60;100;100;70oC (set B), 60;110;110;70oC (set C) dan 70;120;120;80oC (set D).
Dari hasil penelitian dengan variasi suhu pemasakan dan penambahan laju alir air yang semakin besar menyebabkan distribusi waktu tinggal permen jelly semakin menyebar serta waktu tinggal rata-rata permen jelly dalam alat semakin besar.
dengan cara ekstrusi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu dan penambahan air terhadap distribusi waktu tinggal permen jelly dalam single screw extruder serta menghitung waktu tinggal rata-rata permen jelly di dalam ekstruder. Pada penelitian digunakan tracer untuk mengukur distribusi waktu tinggal permen jelly dalam
ekstruder yang berkaitan dengan tingkat pencampuran dan kualitas produk. Penelitian dilakukan dengan variasi laju alir air dan variasi set suhu pemasakan. Variasi laju alir air
yang digunakan adalah 1,38; 1,57; 2,22; dan 3,32 ml/s. Variasi set suhu pemasakan yang digunakan yaitu
50;80;80;50oC (set A), 60;100;100;70oC (set B), 60;110;110;70oC (set C) dan 70;120;120;80oC (set D).
Dari hasil penelitian dengan variasi suhu pemasakan dan penambahan laju alir air yang semakin besar menyebabkan distribusi waktu tinggal permen jelly semakin menyebar serta waktu tinggal rata-rata permen jelly dalam alat semakin besar.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/wt.v6i1.1230
Widya Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License