PENYUSUNAN PROFIL UNTUK PROGRAM PERSIAPAN DAN PENGEMBANGAN CALON KUASI PAROKI NGENI BLITAR

Aloysius Widyawan Louis, Kristoforus Sri Ratulayn Kino Nara, Agustinus Ryadi

Abstract


ABSTRAK

Pengembangan komunitas umat katolik dari stasi menuju kuasi paroki atau paroki perlu dipersiapkan secara serius, baik dari sisi internal Gereja maupun eksternal. Langkah pertama yang harus diambil adalah pemetaan aspek-aspek esensial komunitas umat yang kemudian menjadi bahan dasar bagi analisis-analisis lanjutan. Salah satu bentuk pemetaan itu adalah penyusunan profil umum umat di wilayah tersebut. Penyusunan profil ini hendaknya meliputi beberapa unsur penting, antara lain: historisitas, kondisi geografis, kondisi demografis umat, dan rekam kegiatan atau aktivitas gerejani yang sedang berlangsung. Paper ini adalah suatu paparan proses Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) Fakultas Filsafat UKWMS terhadap Pusat Pastoral Keuskupan Surabaya yang memiliki wewenang dan tanggungjawab pada proses persiapan Wilayah A Paroki St. Yusuf Blitar menjadi Kuasi Paroki Ngeni yang telah dirancang dalam pertemuan-pertemuan Dewan Imam sejak tahun 2021. Metode yang digunakan adalah analisis atas data-data dokumental yang sudah ada di Puspas dan observasi lapangan melalui wawancara yang mendalam terhadap pastor paroki, pengurus Gereja, tokoh umat, dan umat dari berbagai jenjang usia. Dari temuan-temuan yang didapat, Tim Abdimas kemudian menyusun beberapa rekomendasi untuk proses persiapan dan analisis berkelanjutan.

 

ABSTRACT

The development of the Catholic community from “stasi” to “kuasi-paroki” or “paroki” needs to be prepared seriously, both from the internal and external side of the Church. The first step that must be taken is mapping the essential aspects of the community which will then become the basic material for further analyses. One of various forms of mapping process is making a general-decriptive profile of the community in that area. That profile should show descriptively some important elements, including historicity, geographical conditions, demographic conditions of the people, and records of ongoing ecclesiastical activities or events. This paper is a kind of explanation of the Community Service process (Abdimas) of the Faculty of Philosophy of Widya Mandala Surabaya Catholic University towards the Pastoral Center of the Surabaya Diocese (Puspas) which has the authority and responsibility for the preparation process for “Wilayah A” of St. Yoseph Parish, Blitar to become “Kuasi Paroki Ngeni” which has been designed in some meetings of “Dewan Imam” since 2021. The method used is an analysis of existing documentary data in Puspas and field observations through in-depth interviews with parish priests, church administrators, community leaders, and people of various age levels. From the findings obtained, the Abdimas Team then prepared several recommendations for a continuous preparation and analysis process.

ABSTRAK

Pengembangan komunitas umat katolik dari stasi menuju kuasi paroki atau paroki perlu dipersiapkan secara serius, baik dari sisi internal Gereja maupun eksternal. Langkah pertama yang harus diambil adalah pemetaan aspek-aspek esensial komunitas umat yang kemudian menjadi bahan dasar bagi analisis-analisis lanjutan. Salah satu bentuk pemetaan itu adalah penyusunan profil umum umat di wilayah tersebut. Penyusunan profil ini hendaknya meliputi beberapa unsur penting, antara lain: historisitas, kondisi geografis, kondisi demografis umat, dan rekam kegiatan atau aktivitas gerejani yang sedang berlangsung. Paper ini adalah suatu paparan proses Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) Fakultas Filsafat UKWMS terhadap Pusat Pastoral Keuskupan Surabaya yang memiliki wewenang dan tanggungjawab pada proses persiapan Wilayah A Paroki St. Yusuf Blitar menjadi Kuasi Paroki Ngeni yang telah dirancang dalam pertemuan-pertemuan Dewan Imam sejak tahun 2021. Metode yang digunakan adalah analisis atas data-data dokumental yang sudah ada di Puspas dan observasi lapangan melalui wawancara yang mendalam terhadap pastor paroki, pengurus Gereja, tokoh umat, dan umat dari berbagai jenjang usia. Dari temuan-temuan yang didapat, Tim Abdimas kemudian menyusun beberapa rekomendasi untuk proses persiapan dan analisis berkelanjutan.

 

ABSTRACT

The development of the Catholic community from “stasi” to “kuasi-paroki” or “paroki” needs to be prepared seriously, both from the internal and external side of the Church. The first step that must be taken is mapping the essential aspects of the community which will then become the basic material for further analyses. One of various forms of mapping process is making a general-decriptive profile of the community in that area. That profile should show descriptively some important elements, including historicity, geographical conditions, demographic conditions of the people, and records of ongoing ecclesiastical activities or events. This paper is a kind of explanation of the Community Service process (Abdimas) of the Faculty of Philosophy of Widya Mandala Surabaya Catholic University towards the Pastoral Center of the Surabaya Diocese (Puspas) which has the authority and responsibility for the preparation process for “Wilayah A” of St. Yoseph Parish, Blitar to become “Kuasi Paroki Ngeni” which has been designed in some meetings of “Dewan Imam” since 2021. The method used is an analysis of existing documentary data in Puspas and field observations through in-depth interviews with parish priests, church administrators, community leaders, and people of various age levels. From the findings obtained, the Abdimas Team then prepared several recommendations for a continuous preparation and analysis process.


Save to Mendeley


Keywords


Profiling; Kuasi; Paroki; Ngeni

Full Text:

PDF

References


Laksito, P. C. (2021). Sejarah Pastoral Keuskupan Surabaya: 1850-1942. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 21(2), 97-119. doi: https://doi.org/10.34150/jpak.v21i2.333

Riyanto, A. (2015). Panorama Gereja Katolik Indonesia [2]: Pendudukan Jepang dan Pemulihannya (Konteks Misi Surabaya). In Raymundus Sudhiarsa, SVD, & P. Yan Olla, MSF (Eds.), Menjadi Gereja Indonesia yang Gembira dan Berbelas Kasih (Dulu, Kini dan Esok) (Seri Filsafat Teologi Widya Sasana ed., pp. 43-97). Malang: STFT Widya Sasana.

Ryadi, A., dan Widyawan Louis, A., (2023), Laporan Akhir Pengabdian pada Masyarakat (Abdimas) Dana Fakultas: Monitoring Kebijakan Pastoral di Keuskupan Surabaya, Surabaya: LPPM UKWMS.

Sanks, T.H and Coleman, J.A (eds.) (1993). Reading the Signs of the Times: Resources for Social and Cultural Analysis. Mahwah, N.J.: Paulist Press.

Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici). (2006). diterjemahkan dan diedit oleh R.D. R. Rubyatmoko. Jakarta: Konferensi Waligereja Indonesia.

Pedoman Pastoral Pengurus Lingkungan Keuskupan Surabaya Tahun 2020-2030. (2019). Seri Mupas 2019, Buku 4. Surabaya: Keuskupan Surabaya.

Profil Kuasi Paroki Kristus Raja Ngrambe, dalam Rangka Aneka Persiapan Penetapan Paroki Kristus Raja Ngrambe (2021). Ngawi: Tim Persiapan Paroki Ngrambe.




DOI: https://doi.org/10.33508/peka.v6i2.5200