Komunikasi Interpersonal Termediasi Pekerja Laki-Laki Pengguna Badoo: Resiprokal dan Tak Terburu-buru

Yessica Suyanto, Achmad Supardi

Abstract


 ABSTRACT

Cultural pressure to marry soon is not only experienced by women but also by men. Working adult men are under more intense pressure because they are considered mature, well-established, and culturally positioned as carriers of family/surname names. Amid the pressure of limited time and the perception of higher risk in offline communication, more and more people are using online dating applications to initiate interpersonal communication in search of partners, one of which is Badoo. Using a phenomenological research design with main data from interviews and documentation of informant conversations in Badoo, this study identified the characteristics of interpersonal communication among male workers in Bekasi: driven by practicality, prioritizing privacy, highly determined by reciprocity, and preferring medium pace of communication. The purpose of their interpersonal communication is mainly to find friends to then be chosen as partners. Communication through online dating applications was chosen because it is considered practical, protects privacy, and is better at neutralizing psychological barriers such as shame and self-doubt. Communication via Badoo functions as a starting point for building chemistry before moving on to offline relationships. As a means of first assessment and screening, interpersonal communication that occurs at Badoo can be interrogative. The informants used reciprocity as an indicator as well as a variable for the effectiveness of interpersonal communication.

ABSTRAK

Tekanan kultural untuk segera menikah bukan hanya dialami perempuan, namun juga laki-laki. Bahkan, laki-laki dewasa yang sudah bekerja mendapat tekanan yang lebih intensif karena mereka dianggap matang, mapan, dan secara kultural diposisikan sebagai pembawa nama keluarga/marga. Di tengah himpitan waktu yang terbatas dan persepsi risiko yang lebih tinggi dalam komunikasi luring, makin banyak orang yang menggunakan aplikasi kencan daring untuk memulai komunikasi interpersonal guna mencari pasangan, salah satunya Badoo. Menggunakan desain penelitian fenomenologi dengan data utama wawancara dan dokumentasi percakapan informan di aplikasi Badoo, penelitian ini mengidentifikasi empat karakteristik komunikasi interpersonal para pekerja laki-laki di Bekasi: didorong oleh kepraktisan, mengedepankan privasi, sangat diwarnai oleh sikap timbal balik, dan lebih menyukai kecepatan komunikasi sedang. Tujuan komunikasi interpersonal mereka terutama mencari teman untuk kemudian yang terpilih menjadi pasangan. Komunikasi melalui aplikasi kencan daring dipilih karena dinilai praktis, melindungi privasi, dan bisa meruntuhkan hambatan psikologis seperti rasa malu dan tidak percaya diri. Komunikasi melalui Badoo difungsikan sebagai titik awal membangun chemistry sebelum berlanjut ke hubungan luring. Sebagai sebuah sarana penjajagan pertama kali dan skrining, komunikasi interpersonal yang terjadi di Badoo bisa bersifat interogatif. Informan menjadikan sikap timbal balik sebagai indikator sekaligus variabel efektivitas komunikasi interpersonal.. 


Save to Mendeley


Keywords


Komunikasi Interpersonal, Pekerja, Badoo, Kencan Online

Full Text:

PDF

References


Annur, C. M. (2022). Tren Pernikahan di Indonesia Kian Menurun dalam 10 Tahun Terakhir.

Katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/26/tren-pernikahan-di-indonesia-kian-menurun-dalam-10-tahun-terakhir

Asih, I. D. (2014). Fenomenologi Husserl: Sebuah Cara “Kembali ke Fenomena.” Jurnal Keperawatan Indonesia, 9(2), 75–80. https://doi.org/10.7454/jki.v9i2.164

Badoo.com. (2022a). Badoo Signup. https://badoo.com/id/signup/?f=top

Badoo.com. (2022b). Tips Keselamatan & Keamanan. https://badoo.com/id/safetytips/

Badoo.com. (2022c, 31 Oktober). Syarat dan Ketentuan Penggunaan Badoo. https://badoo.com/terms/

Badoo.com. (2022d, 22 Desember). Kebijakan Usia Kami. https://badoo.com/privacy/

Binti Zakaria, R. & Bin Musta’mal, A. H. (2014). Rapport Building in Qualitative Research. http://eprints.utm.my/id/eprint/61304/1/AedeHatibMustaamal2014_RapportBuildinginQualitativeResearch.pdf

BPS. (2020a). Jumlah Penduduk Hasil SP2020 Laki-laki Menurut Wilayah, Kelompok Umur (Orang), 2020. https://www.bps.go.id/indicator/12/2135/1/jumlah-penduduk-hasil-sp2020-laki-laki-menurut-wilayah-kelompok-umur.html

BPS. (2020b). Jumlah Penduduk Hasil SP2020 Perempuan Menurut Wilayah, Kelompok Umur (Orang), 2020, https://www.bps.go.id/indicator/12/2137/1/jumlah-penduduk-hasil-sp2020-perempuan-menurut-wilayah-kelompok-umur.html

Carah, N. (2021). Media & Society: Power, Platforms & Participation. Sydney: Sage.

Carpenter, D. R. (1999). Phenomenology as method. In H. J. Streubert & D. R. Carpenter. Qualitative research in nursing: Advancing the humanistic imperative, 43-64. Philadelphia: Lippincott.

Churches, R. & Terry, R. (2007). NLP for Teachers: How to be a Highly Effective Teacher. UK: Crown House Publishing Ltd.

CNN Indonesia. (2020, 2 April). Wabah Corona Bikin Aplikasi Kencan Online Laris Manis. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200402144747-185-489624/wabah-corona-bikin-aplikasi-kencan-online-laris-manis.

Darmawan, C., Silvana, H., Zaenudin, H. N. & Effendi, R. (2019). Pengembangan Hubungan Interpersonal Remaja dalam Penggunaan Media Sosial di Kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 7(2), 159-169. https://doi.org/10.24198/jkk.v7i2.21163

DeVito, J. A. (1986). The Interpersonal Communication Book. New York: Harper & Row.

Dietzel, C., Myles, D. & Duguay, S. (2021, 22 November). Dari Tinder hingga Grindr: Bagaimana penyedia aplikasi kencan online beradaptasi kala pandemi? The Conversation. https://theconversation.com/dari-tinder-hingga-grindr-bagaimana-penyedia-aplikasi-kencan-online-beradaptasi-kala-pandemi-168570

Dundon, T. & Ryan, P. (2010). Interviewing reluctant respondents: strikes, henchmen and Gaelic games. Organizational Research Methods, 13(3), 562-581. DOI:10.1177/1094428109335571http://orm.sagepub.com562

Fadhlan. (2022). The Role of Interpersonal Communication Intelligence in Supporting Organizational Success in Higher Education. Journal of Multidisciplinary Research of Higher Education, 2(1), 1–9. http://ijmurhica.ppj.unp.ac.id/index.php/ijmurhica/article/view/26%0Ahttp://ijmurhica.pp j.unp.ac.id/index.php/ijmurhica/article/download/26/9

Fatiny, N. (2017). Penggunaan aplikasi kencan online sebagai gejala hiperrealitas (studi pada pengguna tinder di jakarta). [Thesis. Universitas Negeri Jakarta]. http://repository.unj.ac.id/26631/1/SKRIPSI_Nisrina%20Fatiny_4825127018.pdf

Generasi Milenial. (2021, 25 Maret). Penjelasan Ilmiah Mengapa Orang Indonesia Sering Tanya 'Kapan

Menikah?' Kumparan.com. https://kumparan.com/generasi-milenial/penjelasan-ilmiah-mengapa-orang-indonesia-sering-tanya-kapan-menikah-1vJcPF5T0oD/full

Hanai, T. A. & Ghassemi, M. (2016, December 11). Break out of your echo chamber: Technology arranges lunch with someone new. The Conversation. https://theconversation.com/break-out-of-your-echo-chamber-technology-arranges-lunch-with-someone-new-69964

Haqani, M. F. & Hidayat, D. (2015). Komunikasi Antarpribadi dalam Membangun Kepribadian Santri. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 39–52.

Husserl, E. (1963). Ideas: A General Introduction to Pure Phenomenology. Trans. W. R. Boyce Gibson.

New York: Collier Books.

Husserl, E. (1989). Ideas pertaining to a Pure Phenomenology and to a Phenomenological Philosophy,

Second Book. Trans. Richard Rojcewicz and André Schuwer. Dordrecht and Boston: Kluwer Academic Publishers.

Jayanti, R. D. & Masykur, A. M. (2015). Pengambilan Keputusan Belum Menikah Pada Dewasa Awal.

Jurnal Empati, 4(4), 250–254.

Knight, S. (2009). NLP at Work: The Essence of Excellence. London UK: WS Bookwell.

Miles, M., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd Ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.

MKRI. (2020, 29 Januari). Aturan ‘Sudah/Pernah Kawin' Sebagai Syarat Memilih Konstitusional.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=16188

Nayiroh, L. & Nurhalimah, J. (2021). Proses Penetrasi Sosial Hubungan Pasangan Pengguna Aplikasi

Kencan Online (Tinder) Dimasa Pandemi Covid-19. JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, 3(2), 57-66. Nursalam., Nurhikmah. & Purnamasari, N. I. (2019). Nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Sastra Lisan Kelong Makassar. Jurnal Lingue : Bahasa, Budaya, Dan Sastra, 1(1), 10-20. http://dx.doi.org/10.33477/lingue.v1i1.1175

Padgett, D. K. (2016). Qualitative Methods in Social Work Research (3rd Ed.). New York: Sage.

Parisi, L. & Comunello, F. (2020). Dating in the time of “relational filter bubbles”: exploring imaginaries, perceptions and tactics of Italian dating app users. The Communication Review, 23(1), 66-89. doi:10.1080/10714421.2019.1704111

Pasquale, F. (2015). The black box society: The secret algorithms that control money and information.

Boston, MA: Harvard University Press.

Primastiwi, E. (2020, 1 Agustus). Tekanan Sosial Memiliki Pasangan dan Problema Menjadi “Single” di

Indonesia. Whiteboardjournal.com. https://www.whiteboardjournal.com/ideas/human-interest/tekanan-sosial-memiliki-pasangan-dan-problema-menjadi-single-di-indonesia/

Rahmi, S. (2021). Komunikasi Interpersonal dan Hubungannya dalam Konseling. Syiah Kuala University Press & Universitas Borneo Tarakan.

Reiman, T. (2007). The Power of Body Language: How to Succeed in Every Business and Social Encounter. New York: Pocket Books.

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach) (1st Ed.). Yogyakarta: Deepublish.

Salsabila, F. & Widiasavitri, P. N. (2021). Gambaran self-disclosure pada perempuan pengguna aplikasi online dating Tinder di tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Psikologi Udayana, 8(2), 48-57. DOI: 10.24843/JPU/2021.v08.i02.p07

Sari, F. & Sunarti, E. (2013). KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA MUDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP USIA MENIKAH. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 6(3), 143-153

Sari, W. P. & Kusuma, R. S. (2018). Presentasi diri dalam kencan online pada situs dan aplikasi setipe dan tinder. MediaTor, 11 (2), 155-164.

Scaer, R. (2014). Trauma, Instinct, and the Brain: The Fight/ Flight/Freeze Response. In R. Scaer, The Body Bears the Burden (3rd Ed.). London: Routledge.

Smith, J. A., Flowers, Paul. & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: theory, method and research. Los Angeles: Sage.

Spiegelberg, H. (1978). The phenomenological movement: A historical introduction. The Hague: Matinus Nijhoff

Stewart, P. (2022, 11 Mei). Fight, Flight, Freeze: Our Brains On Feedback. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2022/05/11/fight-flight-freeze-our-brains-on-feedback/?sh=7b6a4ea6868e

The University of Toledo. (2023). FIGHT / FLIGHT / FREEZE RESPONSE. Counseling center. https://www.utoledo.edu/studentaffairs/counseling/anxietytoolbox/fightflightfreeze.html

van Dijck, J. (2013). The culture of connectivity a critical history of social media. New York:

Oxford University Press.

Wibowo, J. A., Priyowidodo, G. & Yoanita, D. (2021). Self-disclosure dalam Komunikasi Interpersonal Pengguna Aplikasi Kencan Online untuk Mencari Pasangan Hidup. Jurnal E-Komunikasi, 9(2), 1–8. http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmukomunikasi/article/view/11561

Williamson, M & Salecl R. (2017). Autopilot Britain. M&S. https://corporate.marksandspencer.com/sites/marksandspencer/files/Annual%20reports/2017/autopilot-britain-whitepaper.pdf

Xia, P., Jiang, H., Wang, X., Chen, C., & Liu, B. (2014, 1-4 Juni). Predicting User Replying Behavior on a

Large Online Dating Site. [Paper presentation]. Proceedings of the International AAAI Conference on Web and Social Media, 8(1). DOI: https://doi.org/10.1609/icwsm.v8i1.14516




DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v12i1.4657