Dialog Antar Budaya: Interpretasi Video Musik Wonderland Indonesia
Abstract
August 17, 2021, coinciding with the 76th Independence Day of the Republic of Indonesia, a music video with a duration of 08 minutes 15 seconds appeared on the Alffy Revs Youtube channel, which managed to top trending number 1 on Youtube. Wonderland Indonesia, which is used as the material object of this research, is a collaborative work that compiles nine folk songs and one national anthem mixed with Electronic Music Dance elements. This study examines the dialectic of the combination of technology, communications, and culture until an intercultural dialogue is finally found that offers an encounter with local cultures. The music video in this object study is visually used as a cultural code, including myths displayed in the form of a music video arrangement that imagines the wonders of Indonesia. The methodology in this study uses a descriptive qualitative approach which includes the interpretation meaning of the presence of images, music, and lyrics in the Wonderland Indonesia music video. This study found that the elements of motion and sound in Alffy Revs Wonderland Indonesia music video can play a role in presenting a cultural code that communicates with local cultural identity to the global realm. Likewise, it also offers intercultural dialogue for creating music videos in the Revolutionary era of 4.0.
17 Agustus 2021, bertepatan dengan hari raya kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 muncul video musik berdurasi 08 menit 15 detik di kanal Youtube Alffy Rev yang berhasil memuncaki trending nomor 1 di Youtube. Wonderland Indonesia yang dijadikan objek material dalam penelitian ini merupakan sebuah karya kolaboratif yang mengkompilasikan sembilan lagu daerah dan satu lagu nasional, dan diramu dengan elemen musik Electronic Music Dance. Kajian ini bertujuan menelaah dialektika perpaduan antara teknologi, komunikasi, dan budaya, hingga akhirnya ditemukan dialog antarbudaya yang menawarkan perjumpaan budaya lokal. Video musik dalam objek material kajian ini dijadikan kode kultural secara visual mencakup mitos yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan musik video yang membayangkan keajaiban Indonesia. Dengan memakai pendekatan kualitatif deskriptif yang mencakup interpretasi makna dari kehadiran gambar, musik, dan lirik dalam video musik wonderland Indonesia. Hasil penelitian ini bahwa elemen-elemen gerak dan bunyi dalam video musik Wonderland Indonesia karya Alffy Rev dapat dapat berperan menghadirkan kode kultural yang mengkomunikasikan identitas kultural lokal ke ranah global, selain juga menawarkan dialog antarbudaya bagi penciptaan karya video musik di era Revolusi 4.0.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adi, A. E., Ganesha, J., & Barat, J. (2011). Mitos Kultural dalam Objek Desain: AnalisisTerhadap Karakter Antropomorfis. 3(1), 10.
Ahmad, R. (2020). Antropologi Sastra Dalam Cerita Rakyat Gadis Bermata Biru Dan Tolire Ma Gam Jaha. Totobuang, 8, 195207.
Ajidarma, S. G. (2021). Hamlet dalam Komik: Enam Kasus Intermediasi. 07(02), 32.
Alffy Rev. (2021, September 17). Behind The Scenes of Wonderland Indonesia (Episode 4) The Finale. https://www.youtube.com/watch?v=3p_NDt0XqQQ
Aryandari, C. (2019). Ora Minggir Tabrak Electronic Dance Music (EDM), a Montage of The Time-Image. Journal of Urban Societys Arts, 5(2), 8793. https://doi.org/10.24821/jousa.v5i2.2185
Ayu Fitriani, Muhammad Saman, & Novita Mayasari Anggelia. (2020). The Symbolism The Dayak Indigenous Peoples Of The Meaning Of Hornbills. Belom Bahadat, 10(1), 2439.
Bordwell, D., & Thompson, K. (2010). Film art: An introduction (9th ed). McGraw-Hill.
Cahyanto, J. H., & Angge, I. C. (2017). Tokoh Pewayangan Naga Sang Hyang Antaboga Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Kriya Logam. 05, 8.
Capra, F. (1996). The Web of Life: A New Scientific Understanding of Living Systems. Anchor Books.
Dardiri, A., & Astuti, K. S. (2015). Nilai-Nilai Edukatif Lagu-Lagu Minang Untuk Membangun Karakter Peserta Didik (Analisis Hermeneutik). 3, 16.
Dibben, N. (2009). Nature and Nation: National Identity and Environmentalism in Icelandic Popular Music Video and Music Documentary. Ethnomusicology Forum, 18(1), 131151. https://doi.org/10.1080/17411910902816542
Fox, J. J. (1991). Cosmological Foundations for the Ideas of Order and Perfection among the Rotinese of Eastern Indonesia. 10.
Given, L. M. (Ed.). (2008). The Sage encyclopedia of qualitative research methods. Sage Publications.
Hasan, R. V. (2012). Studi Komparasi Motif Batik Parang Rusak Barong Gaya Yogyakarta Dan Gaya Surakarta. 2(1), 9.
Hebdige, D. (1986). Postmodernism and The Other Side. Journal of Communication Inquiry, 10(2), 7898. https://doi.org/10.1177/019685998601000206
Hutabarat, I., Rafli, Z., & Rohman, S. (2019). Nilai Sosial Budaya dalam Novel Namaku Teweraut Karya Ani Sekarningsih Pendekatan Antropologi Sastra. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 4(2), 59. https://doi.org/10.26737/jp-bsi.v4i2.1022
Indrayuda, I. (2013). Popularitas Tari Piring sebagai Identitas Budaya Minangkabau. Panggung, 23(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v23i3.141
Kaunang, J. L. (2021). Kostum Dan Aksesoris Tarian Kawasaran Di Tomohon (Sebuah Kajian Estetis Fungsional). 01(06), 12.
Mutahara, N., & Mutahara, N. (2019). Konsep Manusia, Alam, dan Tuhan dalam Karya Ali Akbar Navis Alam Takambang Jadi Guru Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey [Universitas Gadjah Mada]. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/180102
Peransi, D. A. (2002). Estetika Film: Kumpulan esei. Kerjasama Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta dengan Asisten Deputi Urusan Fasilitasi dan Pengembangan Perfilman, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Rubin, R. B. (2015). Media Use and Meaning of Music Video. Journalism Quarterly, 63(2), 353359. https://doi.org/10.1177/107769908606300217
Stephen W, L., & A. Foss, K. (2016). Ensiklopedia Teori Komunikasi. Kencana.
Sugiharto, B. (2013). Untuk Apa Seni. Matahari.
Sugiharto, B. (2019). Kebudayaan dan Kondisi Post Tradisi. Kanisius.
Sullivan, G. (2005). Art Practice as Research: Inquiry in the visual Arts. Sage Publications.
Sunindyo, S. (1998). When the Earth Is Female and the Nation Is Mother: Gender, the Armed Forces and Nationalism in Indonesia. Feminist Review, 58, 121.
Taum, O. Y. Y. (2013). Busana Pengantin Aesan Gede (Tenun Songket Dan Aksesoris) Pada Upacara Pernikahan Adat Palembang Sumatera Selatan. 10.
Thompson, C. (2005). Art practice as research: Inquiry in the visual arts. Sage Publications.
Tifanny, V., Rizali, N., & Rudiyanto, G. (2019). Busana Pengantin Aesan Gede (Tenun Songket Dan Aksesoris) Pada Upacara Pernikahan Adat Palembang Sumatera Selatan. Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain, 1(2), 213. https://doi.org/10.25105/jsrr.v1i2.6735
Vardani, E. N. A. (2017). Fungsi Bahasa Dalam Lirik Lagu Anak-Anak. 10.
Vernallis, C. (1998). The aesthetics of music video: An analysis of Madonnas Cherish. Popular Music, 17(2), 153185. https://doi.org/10.1017/S0261143000000581
Vernallis, C. (2004). Experiencing music video: Aesthetics and cultural context / Carol Vernallis. Columbia University Press.
Yatno, T. (2020). Candi Borobudur Sebagai Fenomena Sakral Profan. 1, 14.
DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v11i1.3728
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Member of :
Visit us here >>>
Komunikatif : Jurnal Ilmu Komunikasi secretariat:
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Kampus Dinoyo. Jl. Dinoyo No.42-44, Keputran, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60265
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License