Relasi Kuasa Dalam Harmoni Budaya Jawa

Tegar Makmur, Anastasia Yuni Widyaningrum

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi konsep relasi kuasa dalam video klip lagu Teman Hidup oleh penyanyi Tulus. Menjadi menarik ketika budaya popular merepresentasikannya dalam karya video klip lagu Teman Hidup oleh penyanyi Tulus. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian selain pemahaman akan budaya Jawa Yogyakarta khususnya kehidupan abdi dalem Keraton Yogyakarta, penelitian ini juga menggunakan pemikiran Stuart Hall terutama bagaimana media merepresentasikan kehidupan social yang seolah tampak wajar dan penuh harmoni. Selain itu juga konsep-konsep dalam cultural studies seperti hegemoni, ideologI patriarki, dan relasi kuasa. Menggunakan metode Semiotik Roland Barthes untuk dapat membongkar ideologi yang tersemat dalam subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam video klip Teman Hidup ada relasi kuasa yang tersemat dalam video klip yang secara denotatif menampilkan harmonisasi budaya Jawa. Maka, budaya popular semakin mengukuhkan relasi kuasa dalam masyarakat dalam budaya Jawa.

Save to Mendeley


Keywords


Budaya Jawa, harmoni, relasi kuasa, hegemoni, ideologi

Full Text:

PDF

References


Barker, C. (2014). Kamus Kajian Budaya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Basrowi, Sukidin, & Suko. (2012). Sosiologi Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Christomy, T., & Untung. (2004). Semiotika Budaya. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.

Geertz, H. (1883). Keluarga Jawa. Jakarta: Penerbit Grafiti Pers.

Goode, W. J. (2002). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Griffin, E. (2012). A First Look At Communication Theory. Singapore: McGraw-Hill.

Hall, S. (1997). Representation : Cultural Representation and Sigifying Practices. England: Sage Publications.

Handayani, C. S., & Novianto, A. (2005). Kuasa Wanita Jawa. Jakarta: PT LKIS Pelangi Aksara.

Hermawati, T. (2007). Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender. Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1. No. 1. Juli, 18-24.

Ida, R. (2014). Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Penerbit Prenada Media Group.

Kurniawan, A. B. (2014). Keinginan untuk “Ngalap Berkah.”. Diakses tanggal 6 Desember 2016: 10 Januari http://print.kompas.com/baca/2014/01/10/Keinginan-Ngalap- X%2C- Berkah.

Moedjanto. (1994). Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualam. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Priambodo, A. (Selasa 17 Mei 2016 ). Lewat Kunci Hati, Afgan Perkenalkan Album Terbarunya. Jakarta: https://celebrity.okezone.com/read/2016/05/17/205/1390765/lewat-kunci-hati-afgan-perkenalkan-album-terbarunya.

Rachmadiana, M. (2004). Mencium Tangan, Membungkukkan Badan, Etos Budaya Sunda, Yogyakarta, Madura. Yogyakarta. Humanitas: Indonesian Psychologycal Journal Universitas Ahmad Dahlan Vol.1 No.2 Agustus, 33-44.

Rama, A. P. (2007). Kebudayaan Jawa : Ragam Kehidupan Kraton dan Masyarakat di Jawa 1222 – 1998. Yogyakarta: Cahaya Ningrat.

Rudiana, P. A. (2016). Abdi Dalem Keraton Yogya Dapat Gaji dan Honor dari Negara. https://m.tempo.co/read/news/2016/04/24/058765333/abdi- dalem-keraton- yogya-dapat-gaji-dan-honor-dari-negara Diakses tanggal 4 Januari 2017.

Siswanto, D. (2010). Pengaruh Pandangan Hidup Masyarakat Jawa Terhadap Model Kepemimpinan. Jurnal Filsafat Vol. 20, Nomor 3, Desember Universitas Gadjah Mada.

Strinati, D. (2009). Popular Culture : Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta: AR-Ruzz Media Group.

Suseno, F. M. (1984). Etika Jawa : Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia.

Wardani, L. K. (2011). Gaya Seni Hindu-Jawa Pada Tata Ruang Keraton Yogyakarta. Dimensi Interior, Vol. 9, No. 2, Desember, 108-118.

Wibowo, Supanto, Pramono, & Moeljono. (1990). Pakaian Adat Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.




DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v8i2.2286