GAMBARAN KONSEP DIRI PADA EMERGING ADULTHOOD YANG PERNAH MENGALAMI CHILD MALTREATMENT

Jihan Syarifah Prijonggo, Happy Cahaya Mulya

Abstract


Child maltreatment merupakan berbagai bentuk kekerasan oleh orang tua terhadap anak mereka terlebih yang berada pada usia di bawah 18 tahun, tindakan tersebut terdiri dari kekerasan secara fisik maupun emosional, kekerasan seksual, serta penelantaran secara fisik maupun penelantaran secara emosional. Tindakan maltreatment yang diberikan oleh orang tua ketika masa kecil menyebabkan terbentuknya gambaran konsep diri pada individu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri pada emerging adulthood yang pernah mengalami child maltreatment. Konsep diri terbagi menjadi dua yaitu konsep diri positif dan negatif yang dapat dilihat melalui sudut pandang fisik, psikis, sosial, dan moral. Ketika individu memiliki konsep diri yang positif, ia akan selalu memiliki pandangan optimis terhadap kehidupan. Sebaliknya apabila individu memiliki konsep diri negatif dirinya akan cenderung memiliki pandangan yang pesimis. Metode kualitatif dipilih untuk menjelaskan fenomena secara lebih mendalam, yaitu wawancara kepada tiga perempuan emerging adulthood yang pernah mengalami child maltreatment. Peneliti mendapatkan informan dengan menyebar pertanyaan terbuka di sosial media. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan child maltreatment yang dilakukan oleh orang tua dapat menghasilkan konsep diri yang berbeda-beda, yaitu positif dan negatif. Terdapat tindakan child maltreatment yang membentuk konsep diri positif pada salah satu informan penelitian, meskipun kedua informan lainnya mendapatkan tindakan yang serupa. Saran penelitian ini ditujukan bagi informan penelitian, orang tua, lembaga ranah anak, dan juga bagi penelitian selanjutnya.


Save to Mendeley


Keywords


Konsep Diri; Child Maltreatment; Emerging Adulthood

Full Text:

PDF

References


Agusven et al. (2023). Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Batam: CV. Rey Media Grafika.

Ariani, N. W. T., & Asih, K. S. (2022). Dampak Kekerasan Pada Anak Nyoman. Jurnal Psikologi Mandala, 6(1), 69–78. https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:bkuzIot5Rl0J:https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/mandala/article/download/1833/1537&cd=11&hl=ban&ct=clnk&gl=id

Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: A theory of development from the late teens through the twenties. American Psychologist, 55(5), 469–480. https://doi.org/10.1037/0003-066X.55.5.469

Avida Vona, K. A. (2020). Peran Pola Asuh Orang Tua Dalam Membentuk Konsep Diri Ada Anak. Jurnal Psikologi Talenta, 6 (1), 50–57. https://doi.org/10.26858/talenta.v6i1.14532

Awal, R. N., Hamiyati, & Laras Nugraheni, P. (2022). Pengaruh Kekerasan Verbal Orangtua terhadap Konsep Diri Remaja. Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi: JPPP, 11(02), 90–96. https://doi.org/10.21009/jppp.112.05

Ayudia, R., & Rochendi, T. (2020). Hubungan Iklim Organisasi, Eustress Dengan Kinerja Karyawan Di Pt. Pulsa Indomedia Pratama. Kompleksitas: Jurnal Ilmiah Manajemen, Organisasi Dan Bisnis, 9(1), 58–72. http://ejurnal.swadharma.ac.id/index.php/kompleksitas/article/view/25

Bernstein, D. P., Stein, J. A., Newcomb, M. D., Walker, E., Pogge, D.,

Ahluvalia, T., Stokes, J., Handelsman, L., Medrano, M., Desmond, D., & Zule, W. (2003). Development and validation of a brief screening version of the Childhood Trauma Questionnaire. Child Abuse and Neglect, 27(2), 169–190. https://doi.org/10.1016/S0145-2134(02)00541-0

Berzonsky. (1981). Adolescence Development.

Desak, Diah, Hadawiah, Putu, I wayan, Eni, A. (2022). Psikologi Komunikasi. PT Global Eksekutif Teknologi. https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi_komunikasi/7pmJEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=tahap+pembentukan+persepsi&pg=PA18&printsec=frontcover

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. PT Remaja Rosdakarya.

Drs. Sunaryo, M. K. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi/6GzU18bHfuAC?hl=id&gbpv=1&dq=konsep+diri+adalah&pg=PA32&printsec=frontcover

Fabiani, R. R. M., & Krisnani, H. (2020). Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Membangun Kepercayaan Diri Seorang Anak Dari Usia Dini. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 40. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.28257

Farid, M. (2018). Fenomologi Dalam Penelitian Ilmu Sosial Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Fatimah, S. N. (2010). Dinamika konsep diri pada orang dewasa korban child abused. Empathy, 1(1), 131–143.

Heather. (2023). How can Unmet Needs in Childhood Affect Us as Adult? Heatherhayes.Com. https://www.heatherhayes.com/unmet-needs/#:~:text=Attachment theory explains that if,anxious%2C avoidant%2C or ambivalent

Kesari, A. A. I. I., & Valentina, T. D. (2022). Dinamika Psikologis Remaja yang mengalami Kekerasan Emosional dalam Keluarga. Jurnal Psikologi Udayana, 9(2), 206. https://doi.org/10.24843/jpu.2022.v09.i02.p10

Kualitatif Heriyanto, P. (2018). Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa Data untuk. Anuva, 2(3), 317–324.

Lestari, A. (2013). Konsep Diri Anak Terbentuk Melalui Pola Asuh Orang Tua. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(4), 30–37. https://doi.org/10.35952/jik.v2i4.62

Lim, V. et al. (2023). Perfeksionis, Kenali Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya! Siloam Hospitals. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-perfeksionis

Marshall, H. (1989). The Development of Self-Concept.

Martin. (2021). Menjadikan Masalah sebagai Motivasi Hidup. Kemenag.Go.Id. https://kemenag.go.id/khonghucu/menjadikan-masalah-sebagai-motivasi-hidup-p9fd5w

Masluchah, L., , Wardatul Mufidah, D., & Lestari, U. (2022). Konsep Diri dalam Menghadapi Quarter Life Crisis. 6(1), 61–74.

Miller, J. L. (2011). The relationship between identity development processes and psychological distress in emerging adulthood. In Dissertation.

Minarni, L., & Sudagijono, J. S. (2015). Dukungan Keluarga Terhadap Perilaku Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia yang Sedang Rawat Jalan. 3(2), 13–22.

Minikel-Lacocque, J. (2019). The Affect-Responsive Interview and In-Depth Interviewing: What We Can Learn From Therapy Research. Qualitative Inquiry, 25(9–10), 1039–1046. https://doi.org/10.1177/1077800418792941

News, B. (2022). Bagaimana pandangan orang tua tentang penampilan fisik anak memengaruhi rasa percaya diri? BBCNews.Com. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cd1y6e3l08qo

Nogales, A. (2009). Parents who cheat : How children and adults are affected when their parents are unfaithful. Health Communications, Inc. https://books.google.co.id/booksid=8WWhAgAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false

Respati, W. S., Yulianto, A., & Widiana, N. (2006). Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive dan Authoritative. Jurnal Psikologi, 4(2), 119–138. https://doi.org/http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-4977-ibuwin.pdf.

Risnawita, N. G. dan R. (2012). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Rosi, F. (2016). Teori Wawancara Psikodiagnostik. Leutika Nouvalitera.

Silva, D. A. S., Nahas, M. V., de Sousa, T. F., Del Duca, G. F., & Peres, K. G. (2011). Prevalence and associated factors with body image dissatisfaction among adults in southern Brazil: A population-based study. Body Image, 8(4), 427–431. https://doi.org/10.1016/j.bodyim.2011.05.009

Studies, L., Sastra, S., & Kekerasan, P. (2022). Potret Kekerasan Dalam Novel Hujan dan teduh Karya Wulan Dewatra: Kajian Sosiologi Sastra Potrait of Violence in Wulan Dewatra's Hujan dan Teduh : Universitas Negeri Padang Corresponding Author . Email : Yossyfitry18@gmail.com Pendahuluan Karya sastra. I(1), 1–11.

Sumargo, B. (2020). Teknik Sampling. Jakarta : UNJ Press.

Sutikno. (2022). Strategi dan Teknik Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif). Bogor: Guepedia.

World Health Organization. (2022). Child Maltreatment. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/child-maltreatment




DOI: https://doi.org/10.33508/exp.v12i1.5314