HUBUNGAN ANTARA STRENGTH-BASED PARENTING DENGAN STUDENT SUBJECTIVE WELLBEING PADA REMAJA AWAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA X SURABAYA

Chavellaryan Raynold Edward Gilbert Pondaag

Abstract


ABSTRAK

Subjective wellbeing penting bagi remaja awal sebagai pelajar di sekolah, karena menggerakkan remaja untuk menyadari lingkungannya dan membuat mereka lebih efektif dalam membangun dan meningkatkan kemampuan kreativitas, pemecahan masalah dan beberapa kemampuan lainnya yang penting untuk menjadi seseorang pelajar yang sukses. Jika tidak terpenuhi, akan timbul masalah-masalah bagi remaja seperti malas ke sekolah dan terjerumus dalam kenakalan remaja. Salah satu sumber ketidakbahagiaan remaja sebagai pelajar di sekolah adalah masalah dengan orang tua, yakni orang tua kurang mengenali kekuatan anak seperti yang terjadi pada remaja di Sekolah X Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Strength-Based Parenting dengan Student Subjective Wellbeing pada remaja awal di Surabaya. Penelitian ini melibatkan 80 orang pelajar sekolah X di Surabaya dengan rentang usia 13-15 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala Student Subjective Wellbeing Questionnaire untuk mengukur wellbeing remaja sebagai pelajar dan Strength-Based Parenting untuk mengukur persepsi Strength-Based Parenting dari siswa terhadap orang tua. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan yang positif antara Strength Knowledge dengan Student Subjective Wellbeing dengan nilai p=0,027 (p < 0,05) dan r = 0,192, dan antara Strength Use dengan Student Subjective Wellbeing dengan nilai p=0,000 (p < 0,05) dan r = 0,354. Dengan demikian, semakin tinggi Strength-Based Parenting (Strength Knowledge & Strength Use) yang dilaporkan oleh remaja awal, maka semakin tinggi pula Student Subjective Wellbeing remaja awal di sekolah tersebut dan semakin rendah Strength-Based Parenting (Strength Knowledge & Strength Use) maka semakin rendah pula Student Subjective Wellbeing remaja awal di sekolah tersebut.

Kata Kunci: Subjective Wellbeing, Strength Knowledge, Strength Use, Strength-Based Parenting, Student Subjective Wellbeing.

Save to Mendeley


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/exp.v10i2.2949